nonton: Berita Liga Italia: Kepribadian Luka Modric terbentuk dari masa lalu yang sulit. Ia tumbuh di tengah perang sipil, dan menganggap itu membuatnya jadi pribadi yang lebih kuat.
Baca juga: Debut Emosional Luka Modric, Kenakan Pelindung Kaki Berfoto Ayahnya
Dewa United FC: Berita Liga Italia: Kepribadian Luka Modric terbentuk dari masa lalu yang sulit. Ia tumbuh di tengah perang sipil, dan menganggap itu membuatnya jadi pribadi yang lebih kuat.
Luka Modric tidak pernah melupakan asal-usulnya. Meski telah mencapai puncak karier, ia tetap merendah. Baginya, tim selalu lebih penting daripada individu, dan ia ingin meraih gelar sebanyak mungkin bersama tim.
Filosofi hidupnya tercermin dalam kutipan, “Jangan menangis karena semuanya sudah berakhir, tersenyumlah karena itu telah terjadi.” Ini menunjukkan cara pandangnya yang positif. Ia selalu bersyukur atas setiap momen.
Karakternya yang tangguh terlihat jelas saat ia berpisah dengan Real Madrid. Modrić mengatakan, “Ini adalah perjalanan yang sangat panjang,” dan menambahkan rasa terima kasihnya dari lubuk hati yang terdalam untuk klub dan para penggemar.
Bahkan, setelah memenangkan berbagai trofi bergengsi, Modrić tetap lapar akan kesuksesan. Ia percaya bahwa “ketika Anda memenangkan sesuatu, itu mendorong Anda untuk maju lagi,” sebuah mentalitas yang akan ia bawa ke AC Milan.
Kisah masa kecilnya yang sulit juga membentuk karakternya. Ia pernah ditolak oleh klub besar karena postur tubuhnya yang kecil. Namun, hal itu justru memotivasinya untuk membuktikan diri.
Ia tidak menyerah dan terus berjuang, membuktikan bahwa bakat dan kerja keras lebih penting dari fisik. Ini adalah pelajaran berharga yang akan ia tularkan kepada para pemain muda di AC Milan.
Mentalitas pemenang dan ketangguhan karakternya menjadi aset berharga. Para penggemar Milan berharap Modrić tidak hanya membawa keahlian di lapangan, tetapi juga mentalitas untuk memimpin tim meraih kesuksesan.
Baca juga: Merasakan Perbedaan, Alexis Saelemaekers Kagumi Kualitas Luka Modric
Artikel Tag: Luka Modric